Ekonomi

2018, Harga CPO Turun Hingga 15 Persen. Terparah Sejak Penurunan Tahun 2012 

JAKARTA-Sepanjang tahun 2018, harga minyak sawit mentah atau crude palm oil tergerus hingga 15 persen. Bahkan, angka ini adalah yang terparah sejak penurunan harga CPO tahun 2012 lalu. 
 
Pada perdagangan terakhir tahun 2018, kontrak Maret 2019 turun tipis 0,09 perse  ke MYR 2.119/ton. 

Harga CPO hari ini tertekan oleh sentimen penguatan ringgit Malaysia. Mata uang Negeri Jiran menguat 0,48% hingga pukul 17.30 WIB hari ini. Ringgit bahkan sudah terapresiasi 4 hari berturut-turut, dan kini menyentuh titik tertingginya dalam 3 bulan terakhir. 

Penguatan ringgit memang cenderung menekan harga CPO. Pasalnya, apresiasi ringgit akan membuat harga CPO (yang diperdagangkan dengan denominasi ringgit) menjadi relatif lebih mahal bagi pemegang mata uang asing. Alhasil, permintaan CPO pun diekspektasikan akan menurun. 

Lantas bagaimana performa harga CPO di sepanjang tahun ini? Tahun 2018 nampaknya menjadi tahun yang suram bagi komoditas agrikultur unggulan Indonesia dan Malaysia ini. Bagaimana tidak, harga CPO kontrak berjangka di Bursa Malaysia amblas 15,34 persen. di sepanjang tahun ini (year-to-date/YTD).

Pelemahan tahunan sebesar itu menjadi yang terparah sejak tahun 2012. Kala itu, harga CPO amblas hingga 23% lebih. (*/rd) 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar